BIOLOGI SEL
ARTI SEL
Sel adalah bagian terkecil dari mahluk hidup yang terdiri dari protoplasma yang sangat fungsional dan mempunyai inti sel ( nukleus)
Bagian sel:
Protoplasma / bagian yang hidup dari sel | Bagian yang mati dari sel | |
Sel |
|
|
Biologi sel : mempelajari proses kehidupan dari tingkat sel sebagai yang terkecil dari kehidupan.
PARA ILMUWAN YANG MENGEMUKAKAN TEORI SEL
- Robert Hooke (1635 – 1703)
- Berkebangsaan : Inggris
- Mengemukakan : Isi sel kosong
- Isi teori : sel merupakan ruangan – ruangan yang dibatasi
oleh dinding
- Contoh : sel gabus (Querqussuber)
- Sifat teori : perlu penyelidikan lebih lanjut
- Kelemahan : percobaan hanya menggunakan sel mati atau
sel gabus.
- Theodor Schwann (1810 – 1882)
- Berkebangsaan : Jerman
- Mengemukakan : tubuh hewan tersusun atas sel – sel atau
sel – sel
sebagai penyusun tubuh hewan.
- Isi teori : tubuh hewan terdiri dari sel – sel
- Contoh : semua hewan kecil / besar
- Sifat teori : perlu dibuktikan
- Kelemahan : percobaan hanya hewan saja.
- Mathias Schilden ( 1804 – 1881)
- Berkebangsaan : Jerman
- Mengemukakan : sama dengan Theodor Schwann hanya bahanya
adalah tumbuhan.
- Anthoni Van Leeuwenhoek (1632 – 1723)
- Berkebangsaan : Belanda
- Mengemukakan : struktur amuba dan tumbuhan terdiri dari sel
- Isi teori : struktur sel amuba dan tumbuhan harus
diselidiki dengan mikroskop
- Kelemahan : percobaan harus menggunakan alat
( mikroskop )
- Kelebihan : Hasilnya lebih teliti
- Hal lain : penemu teori asal kehidupan.
- Robert Brown (1773 – 1858)
- Berkebangsaan : Skotlandia
- Mengemukakan : Pentingnya nukleus
- Isi teori : Nukleus merupakan struktur penting dari sel
- Sifat teori : memerlukan alat penyelidikan karena letak inti
di dalam sel
- Kelemahan : Tidak jelas cara penyelidikannya
- Hal lain : ikut mengembangkan bilogi sel.
- Rudolf von Virchow ( 1858)
- Berkebangsaan : Prancis
- Mengemukakan : Omnis Cellula dan Cellula
- Isi teori : – Sel merupakan kesatuan pertumbuhan mahluk
hidup, artinya pertumbuhan mahluk hidup
adalah hasil perbanyakan dan pertumbuhan
sel.
– Semua sel berasal dari sel juga
- Sifat teori : perlu penyelidikan yang lebih teliti
- Kelemahan : tidak jelas, bahan untuk penyelidikanya.
- Hal lain : hampir sama dengan louis Pasteur mengenai
teori asal kehidupan.
- Max Schultze (1825 – 1874)
- Berkebangsaan : Jerman
- Mengemukakan : sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan
- Sifat teori : memerlukan cara – cara untuk penyelidikan
- Kelemahan : alat – alat penyelidikan tidak begitu jelas..
- Kelebihan : sudah ada bahan penyelidikanya, yaitu
tumbuhan dan hewan.
- Hal lain : merupakan pendukung teori Protoplasma.
- Felix Dujardin (1801 – 1960)
- Berkebangsaan : Prancis
- Mengemukakan : substansi menyerupai gelatin di dalam sel
hewan
- Isi teori : cairan di dalam sel merupakan bagian yang
penting
- Sifat teori : perlu penyelidikan
- Kelemahan : alat – alat penyelidikan tidak jelas
- Kelebihan : menemukan cairan yang merupakan bagian
Protoplasma
- Hal lain : pendukung teori Protoplasma.
- Johanes Purkinye (1787 – 1869)
- Berkebangsaan : Bohemia
- Mengemukakan : Protoplasma terdapat dalam telur
- Isi teori : Cairan di dalam sel hidup yang merupakan
bahan – bahan embrional di dalam telur.
- Sifat teori : memerlukan percobaan – percobaan
- Kelemahan : tidak menyebutkan alat – alat penyelidikan
- Kelebihan : suda ada telur sebagai bahannya.
- Hal lain : pendukung teori sel dan Protoplasma.
- Penemuan akhir abad ke – 19
- Mengemukakan : sel merupakan kesatuan hereditas
- Isi teori : tiap – tiap sifat yang diturunkan selalu melalui
sel
- Sifat teori : merupakan percobaan.
- Kelebihan : alat – alat untuk menyelidiki dan juga
tekniknya sudah modern seperti mikroskop dan
lain – lain.
Beberapa cara fiksasi terhadap sayatan mikroskopil.
BENTUK DAN SUSUNAN SEL PADA MAHLUK HIDUP
Bentuk sel
- Sel berbentuk bulat telur
- Berukuran kecil dengan diameter : 0,01 mm.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
Sel tumbuhan | Sel Hewan |
dan zat pectin
|
|
|
Gambar sel tumbuhan
Keterangan
- Dinding sel
- Plastida
- Nukleus ( Inti Sel)
- Nukleolus
- mitokondria
- retikulum endoplasma
- Vakuola
- Badan Golgi
BAGIAN – BAGIAN SEL
PROTOPLASMA ( bagian sel yang hidup )
- Membran sel= selaput plasma
Merupakan senyawa Lipoprotein, dengan susunan :
- Sel tersusun oleh protein
- Bagian tengah tersusun oleh lemak
- Sifat semi permiabel
- Fungsinya : mengatur transportasi zat – zat dais el yang satu ke sel yang lain.
- Plasma atau cairan sel atau sitoplasma, terdiri atas :
- Nukleoplasma ( plasma di dalam inti ) dan Sitoplasma ( cairan ) yang terletak di luar inti sel.
Benda – benda dalam sel ( organel – organel sel )
- Nukleus ( inti sel ) terdiri dari :
- Nukleus ( anak inti ) berisi asam nukleat ( DNA/RNA )
- Selaput inti
Inti prokarion ( tidak berdinding )
Inti eukrarion ( mempunyai dinding sel )
- Benang – benang kromatin, merupakan butir – butir yang mudah menyerap warna, mengandung gen ( pembawa sifat ) dan pada waktu pembelahan sel menebal dan memendek berubah menjadi kromosom.
b. Retikulum endoplasma
- Tempat melekatnya ribosom
- Merupakan alat penghubung membrane sel dan membran nucleolus
- Badan golgi ( golgi apparatus)
- Fungsinya belum jelas, diduga berhubungan dengan proses ekskresi
- Banyak ditemukan daam sel kelenjar
- Tapi fungsinya bias juga untuk menghubungkan inti sel dengan ruang luar sel.
d. Lisosom
- Tempat pembuatan enzim – enzim pencernaan
- Banyak terdapat di dalam leukosit
- Tidak terdapat dalam sel tumbuhan
e. Mitokondria
- Tempat terjadinya : – respirasi sel
– Oksidasi gula ( glukosa dan segala proses
yang ada kaitanya dengan pembentukan
energi )
- Dinding dalam berlekuk – lekuk disebut Krista berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses pembentukan energi lebih efektif
- Dindingnya rangkap dua
f. Ribosom
- Tempat sintesa protein misalnya asimilasi dalam tumbuhan
- Terdapat pada retikulum endoplasma
g. Butir – butir zat warna
- Plastida yang muda sifatnya bening disebut leukoplas
- Dalam tumbuhan disebut plastida (kromatofor)
- Sesudah tua berubah tergantung dari sifat dan fungsinya antara lain menjadi :
- I. Pembawa zat warna hijau daun disebut kloroplasma terdiri dari klorofil a (warna hijau biru) rumus kimianya : C55H72O5N4Mg
Klorofil b ( hijau kuning ) rumus kimianya:
C55H70O6N4Mg
Klorofil a berbanding klorofil b = 3:1
- II. Pembawa zat warna lain disebut kromoplas terdiri dari fikosianin ( pembawa zat warna biru )
Fikoeritrin (pembawa zat warna merah )
Karotin (pembawa zat warna kuning )
Fikosantin (pembawa zat warna perang )
Melanin (pembawa zat warna hitam )
- III. Plastida pembentuk zat tepung (amiloplast sebagai zat cadangan makanan )
Contoh : biji pada padi atau jagung, ubi jalar.
- IV. Butir zat warna pembentuk minyak atau elaioplas pada manusia dan hewan terdapat pada lapisan kulit.
- Sentrosoma
- Berfungsi : mengatur gerakan kromosom selama berlangsungnya
pembelahan sel.
- Terdapat dekat inti sel hewan
CARA DAN ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEYELIDIKI SEL
Mikroskop biasa merupakan suatu alat yangmempunyai bagian – bagian tertentu.
Alat terdiri dari : – alat optik
– non optik
Misalnya :
- Reflektor
- Merupakan sebuah cermin yang mempunyai permukaan datar, digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian yang cekung digunakan bila cahaya kurang terang.
Gunanya : untuk mengamati benda – benda yang mikroskopik,
kecil dan transparan atau tembus pandang.
- Lensanya adalah :
- Okuler
Pembesaranya 5X, 10X, 12,5X
- Objektif
Pembesaranya 10X, 40X
Alat – alat Bantu mikroskop biasa
Terdiri dari :
- Silet atau mikrotom untuk menyayat preparat
- Kaca penutup = cover gelas = cover slips untuk menutup benda yang
diletakkkan pada kaca objek.
- Kaca objek ( mikroskop slide) atau objek glas
- Bahan pewarna untuk memudahkan dalam pengamatan, misalnya :
- Orcein
- Carmin
- Metilin biru ( methylene blue )
- Hematoksilin
- Eosin
- Feulgen
SIFAT – SIFAT FISIKA PROTOPLASMA
Peristiwa fisika yantg sering terjadi pada sel antara lain adalah :
1) Imbibisi
Imbibisi adalah penyerapan atau pengikatan molekul air ke dalam benda
2) Difusi
Difusi adalah perpindahan partikel zat padat atau gas dari hiper ke hipo.
Difusi ada dua bagian yaitu :
- Difusi aktif
Difusi aktif merupakan perpindahan pertikel zat padat atau gas dari larutan encer ( hipo ) ke larutan pekat ( hiper ) dengan bantuan energi.
Difusi aktif hanya dapat berlangsung pada mahluk hidup.
- Difusi pasif
Difusi pasif merupakan perpindahan partikel zat padat atau gas dari larutan hiper ke hipo tanpa bantuan energi.
Difusi pasif dapat berlangsung pada benda mati maupun mahluk hidup.
Sebetulnya masuknya zat paat dari hipo ke hiper melanggar proses fisis.
Seperti diketahui bahwa proses difusi adalah dari hiper ke hipo oleh karena itu difusi pada akar merupakan difusi aktif yang memerlukan energi.
Difusi ini berhenti setelah terjadi keseimbangan.
3) Osmose
Osmose adalah perpindahan zat cair dari hipo ( larutan pekat ) ke hiper ( larutan yang lebih pekat ) melalui selaput semi permiabel.
Peristiwa osmose ini berhenti setelah terjadi kesimbangan.
4) Filtrasi
Filtrasi adalah perpindahan zat padat atau cair karena pengaruh tekanan.
Misalnya : – pada ginjal ( pada badan malpighi)
– juga perpindahan zat dari pembuluh darah arterial ke sel.
SIFAT FISIKA PROTOPLASMA YANG LAIN :
- Molekul yang besar cenderung mengendap.
- Berifat sol yaitu koloid encer, dan bersifat gel yaitu koloid yang kekurangan air.
- Selaput plasma tersusun atas lipoprotein ( lipid + protein)
- Selaput plasma berguna untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat, sebab selaput plasma bersifat semi permiabel.
- Ion yang bermuatan sama saling tolak-menolak dan yang bermuatan lain saling tarik – menarik.
- Bersifat larutan
Berdasarkan ukuran zat yang terlarut maka sistem larutan dapat dibedakan atas :
- Larutan, adalah zat yang terlarut berukuran lebih kecil dari 1/100 mikron
- Suspensi, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/10 mikron
- Koloid, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/1000 s.d 1/10 mikron.
- Koloid dalam protoplasma bergerak secara acak disebut gerak Brown dan gerak ini dipengaruhi suhu.
SIFAT – SIFAT KIMIA PROTOPLASMA
Protoplasma terdiri dari zat anorganik dan zat organik.
- zat anorganik
- zat anorganik terdiri dari garam – garam elektrolit
- elektrolit adalah suatu zat yang di dalam suatu larutan mengalami ionisasi sehingga memungkinkan larutan itu menghantarkan arus listrik.
- pH protoplasma adalah sekitar netral, berkisar 6,8 – 7,2
- cairan pada protoplasma termasuk larutan koloid.
Zat padat dalam protoplasma tidak akan mengendap, disebabkan :
- gerak ondonom / otonom yaitu gerak plasma sel
- gerak Brown yaitu gerak partikel zat padat
Kepekatan koloid tergantung kadar airnya sol atau gel.
Siklosis adalah gerak protoplasma dalam sel.
- Zat Organik
- merupakan suatu sistem yang kompleks, terdiri dari bagian – bagian yang
heterogen.
- Terdiri dari unsur – unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Na, Mg, F2, I, Cl dan
unsur yang lain membentuk.
- Karbohidrat (CnH2O)n
Misalnya : C3H6O3 = triosa
C5H19O5 = pentosa
C6H12O6 = heksosa
Terbagi menjadi :
- Monoksida
Monosakarida hanya terdiri atas satu gugusan gula, misalnya :
- Glukosa
- Fruktosa
- Galaktosa
- Disakarida
Disakarida tersusun atas 2 gugusan gula.
Contoh :
- Sukrosa
- Maltosa
- Laktosa
- polisakarida
polisakarida tersusun atas banyak gususan gula.
Misalna :
- glikogen
- amilum
- selulosa
Adanya amilum dalam suatu makanan dapat diuji dengan lugol.
Reaksi positif menunjukkan warna biru, ungu.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.
- Lipida / lemak
Lipida / lemak tersusun atas C, H, O
- Lipida bila terhidrolisa akan terurai menjadi asam lemak gliserol.
- Pengujian lipida dapat dilakukan dengan kertas saring atau dengan
sudan III.
Fungsinya : – sebagai sumber energi cadangan
– pembentuk membran sel.
3. Protein ( putih telur )
- Merupakan ikatan – ikatan asam amino
- Tersusun atas unsur C, H, O, N dan kadang – kadang S, P
Fungsinya : – sebagai pembentuk bagian sel
– sebagai pembentuk organela sel
– sebagai hormon dan zat antibody
Menguji adanya protein sebagai berikut :
Dengan menggunakan Reagen Millon
Protein + Reagen Millon – terjadi gumpalan putih
Dan gumpalan putih dipanasi – menjadi warna merah.
- Asam Nukleat ( asam Inti )
Terdiri dari :
- RNA ( Ribo Nucleic Acid ) = ARN ( Asam Ribo Nukleat)
berperan dalam proses sintesis protein.
- DNA ( Deoksiribo nucleic Acid ) = ADN ( Asam Deoksiribo Nukleat ).
berfungsi : – untuk membawa sifat
– sifat menurun atau berperan dalam hubungananya
dengan pengendalian faktor
-Faktor keturunan
Untuk mencetak ARN jadi berfungsi untuk sintesis proses .
SIFAT – SIFAT KIMIA PROTOPLASMA YANG LAIN
a) Pada protoplasma selalu terjadi ionisasi sehingga selalu terjadi perubahan H.
b) Untuk mempertahankan stabilitas h dalam protoplasma terdapat larutan buffer ( penahan).
c) Terpengaruh oleh biokatalisator ( enzim).
Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai zat penggiat yaitu mempercepat proses reaksi kimia.
Sifat Enzim adalah :
- Enzim dapat bekerja pada zat tertentu
- Enzim dapat bekerja bolak – balik H6O2 = H6 O2
- Enzim itu bersifat menggiatkan atau kadang – kadang memulai suatu proses
- Enzim adalah suatu susunan protein
- Enzim tidak tahan terhadap suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah
Kerja enzim dipengaruhi pH, substrat konsentrasi zat, dan hasil akhir.
Contoh enzim adalah enzim katalase yang terdapat pada hati
2 H2O2 2H2O + O2
Untuk reaksi kimia diperlukan energi pengaktifan.
Sumber energi pengaktifan adalah ADP ( Adenosin Diposfat ) dan ATP ( Adenosin Triposfat )
d). Reaksi kimia dalam protoplasma dipengaruhi suhu.
Dalam batas – batas tertentu makin tinggi suhu makin cepat reaksi kimianya Q10 = 2 (kosien 10 = 2)
Q adalah Quotient ( Kosien )
Q10 = 2 artinya setiap kenaikan suhu 100 C maka kecepatan reaksi kimia akan lipat dua kali.
Pembelahan Sel ( Reproduksi Sel )
Sel memperbanyak diri dengan membelah diri.
Macam – macam pembelahan sel:
a) Pembelahan amitosis
Pembelahan amitosis yaitu pembelahan sel yang tidak berinti atau pembelahan langsung inti menjadi dua, tidak mengalami fase – fase.
Hanya terdapat pada organisme bersel satu (protista)
Misalnya: – Amuba
– ganggang bersel satu
– bakteri
Perlu diingat bakteri tidak membelah menjadi dua, sebab bakteri tidak mempunyai inti ( bersifat prokarion).
b) Pembelahan mitosis ( biasa)
Pembelahan mitosis yaitu pembelahan sel, tidak secara langsung tetapi melalui fase – fase.
- Tujuanya memperbanyak jumlah sel
- Terjadi pada proses tumbuh dan pada sel somatic
- Hasil pembelahan :
Dari 1 sel terbentuk 2 sel baru yang masing – masing sel mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom asal, misalnya
2n
2n
2n
- Sel – sel yang bermitosis, misalnya :
- Sel haploid
- Sel diploid
- Sel poliploid
- Pembelahan sel hanya terjadi satu kali
- Sifat sel anak sama dengan sifat sel induk, karena sebelum membelah sudah lebih dulu dibentuk duplikat kromosom.
Sifat Sel :
- Sel haploid (n) mempunyai sifat kromosom yang satu sama lain berbeda
- Sel diploid (2n) mempunyai sepasang kromosom pembawa sifat sama
- Sel tripoid mempunyai tiga kromosom pembawa sifat sama. Sel triploid terdapat pada sel endosperm dalam lembaga. Sel triploid tak dapat bermiosis tapi bermitosis.
- Sel poliploid terdapat pada sel hasil mutasi, sehingga tidak bias bermiosis, akibatnya tidak bisa membuat gamet, akhirnya tidak bisa menurunkan keturunan ( mandul ).
Proses Mitosis
Berlangsung dalam 5 fase yaitu :
|
- Interfase
- Sedang tidak membelah
- Sama dengan fase dalam masa istirahat.
-
· Nukleolus melebur · Membran inti dan nukleolus lenyap
· Butir – butir kromatin menjadi benang kromosom
· Tiap kromosom terbelah jadi 2 kromatid
· Butir inti terbentuk gelendong
· Profase membutuhkan waktu yang paling lama dan energi yang paling banyak.
Profase
|
- Metafase
Kromosom berderet tunggal
|
pada bidang equatorial
|
- Anafase
|
-
Telofase
- Kromatid jadi kromosom
- Kromosom jadi kromatin
- Membrane inti dan nukleus
terbentuk
- Sitoplasma terbagi dua,
sehingga terbentuk sel baru
Pembelahan melalui reduksi
- Tujuan pembelahan : mengurangi jumlah kromosom agar pada generasi selanjutnya tetap.
- Terjadi pada proses pembentukan kelamin ( gamet )
- Mengubah sel diploid menjadi haploid
- Dari satu sel induk dihasilkan 4 sel anak.
|
||||
|
|
2n
|
- Sifat sel anak dan sel induk tidak sama
- Pembelahan sel terjadi dua kali yaitu meiosis I dan meiosis II
Proses meiosis berlangsung dalam 4 fase (2x pembelahan )
- Profase I terdiri dari :
a) Leptonema : kromatin menjadi kromosom
b) Zirgonema : kromosom homolog saling berpasangan
c) Pakinema : masing – masing kromosom membelah menjadi 2 kromatida.
d) Diplonema : kromosom sekhomolog memisahkan diri dari pasangannya. Dapat terjadi peristiwa Crossing Over ( pindah silang )
e) Diakenesis : – dinding inti dan nucleolus hilang
– terbentuk spindel
– kromosom menggantung pada spindle pada tromernya.
- Metafase I
- Kromosom yang sama letaknya masih tetap berpasangan.
- Letak kromosom teratur dalam bidang equatorial ( bidang tengah ).
- Anafase I
- Kromosom yang sama saling berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan.
- Kromatida masih melekat pada sentromer
- Spindle dan seluruh isi sel agak memanjang.
- Membentuk 2 sel masing – masing dengan jumlah kromosom
haploid
- profase II
- kromatin menjadi kromosom
- dinding inti dan anak inti hilang
- sentriole berpindah ke kutub – kutub
- terbentuk spindle
- kromosom menggantung pada spindel.
- Metafase II
- Kromosom – Kromosom bergerak di bidang equatorial.
- Anafase II
- Spindel dan seluruh isi sel sedikit memanjang
- Masing – masing sentrometer membelah
- Kromatid saling berpisah menuju kutub yang berlawanan.
- Telofase II
- Kromatid menjadi benang – benang kromatin
- Dinding inti dan nucleolus terbentuk kembali
- Pada bidang equatorial terbentuk dekat, terbentuk 4 sel anak.
Spermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis
- Proses pembentukan sel kelamin jantan ( spermatogenesis)
- Spermatogenia menjadi 4 spermatozoa ( semua fungsional)
- Cara pembentukan meiosis
- Terbentuk 4 sel baru dan semua hidup, disebut spermatozoid.
Ringkasan :
Spermatid sperma
(n) (n)
Spermatozoid
Sekunder (n)
Spermatid sperma
(n) (n)
Spermatogonium spermatozoid
(2n) primer (2n)
Spermatid sperma
(n) (n)
Spermatozoid
Sekunder (n)
Spermatid sperma
(n) (n)
Spermatogenesis ( pembentukan sperma )
Pembelahan I :
Sel spermatogonium 2n mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi spermatosit primer (I) dalam gambar.
Masing – masing kromatin mengadakan duplikasi dan membentuk jalinan disebut synopsis (II). Tiap pasangan kromatid berada pada bidang equatorial yang kemudian menuju masing –masing kutub (III). Sel membelah menjadi 2 sel anak yang disebut spermatocyt sekunder haploid (n) yaitu (IV).
Pembelahan II :
Masing – masing sel spermatosit sekunder mengadakan pembelahan dan masing –masing menjadi 2 sel anak yang disebut spermatid (V). setiap spermatidberubah menjadi sperma yang haploid (V).
|
|
Sel spermatogonial
|
|
|
|||||||||||||||
|
Oogenesis ( proses pembentukan sel kelamin betina )
- Oogonium menjadi satu ovum ( fungsional ) dan 3 sel – sel kutub, ootid ( tidak fungsional)
Keterangan
- Sel oogonium (2n/ mengadakan perubahan menjadi oosit primer 2n(I)
- Oosit primer kromatinya saling terpilih dan menggandakan diri menjadi kromatid (II) disebut sinasis.
Masing –masing pasangan kromatid berpasangan pada bidang equatorial dan dilanjutkan masing – masing pasangan kromatid menuju kutub masing – masing (III). Terbentuklah 2 sel anak yaitu Oosit sekunder (n) F1 dan sel polosit primer (n) F2.
Pembelahan III.
- Sel Oosit sekundert (IV) mengadakan pembelahan kembali menjadi Ootid (V) yang haploid dan satu sel polosit sekunder haploid (VI) sedang sel polosit primer membelah menjadi dua sel polosit sekunder (VII).
- Ootid berubah menjadi ovum ( VIII).
Ringkasan :
Ootid Ovum (n)
Oosit
Sekunder)
Sel Polosit mati
Oogonium Oosit
(2n) primer
Polosit mati
Sel polosit
Sel polosit mati
|
|
|
|
|||||||
F1
IV V
VI
VII
VIII