BIOLOGI SEL

ARTI SEL

Sel adalah bagian terkecil dari mahluk hidup yang terdiri dari protoplasma yang sangat fungsional dan mempunyai inti sel ( nukleus)

Bagian sel:

Protoplasma / bagian yang hidup dari sel Bagian yang mati dari sel
Sel
  1. sitoplasma mengandung : mitokondria, ribosom, lisosom, badan golgi, sentrosom.
  2. nukleus
  3. kromatophor.
  1. Membran sel
  2. Vakuola ( rongga sel )

Biologi sel : mempelajari proses kehidupan dari tingkat sel sebagai yang terkecil dari kehidupan.

PARA ILMUWAN YANG MENGEMUKAKAN TEORI SEL

  1. Robert Hooke (1635 – 1703)
  • Berkebangsaan            : Inggris
  • Mengemukakan           : Isi sel kosong
  • Isi teori                        : sel merupakan ruangan – ruangan yang dibatasi

oleh dinding

  • Contoh                        : sel gabus (Querqussuber)
  • Sifat teori                    : perlu penyelidikan lebih lanjut
  • Kelemahan                  : percobaan hanya menggunakan sel mati atau

sel gabus.

  1. Theodor Schwann (1810 – 1882)
  • Berkebangsaan            : Jerman
  • Mengemukakan           : tubuh hewan tersusun atas sel – sel atau

sel – sel

sebagai penyusun tubuh hewan.

  • Isi teori                        : tubuh hewan terdiri  dari sel – sel
  • Contoh                        : semua hewan kecil / besar
  • Sifat teori                    : perlu dibuktikan
  • Kelemahan                  : percobaan hanya hewan saja.
  1. Mathias Schilden  ( 1804 – 1881)
  • Berkebangsaan            : Jerman
  • Mengemukakan           : sama dengan Theodor Schwann hanya bahanya

adalah tumbuhan.

  1. Anthoni Van Leeuwenhoek (1632 – 1723)
  • Berkebangsaan            : Belanda
  • Mengemukakan           : struktur amuba dan tumbuhan terdiri dari sel
  • Isi teori                        : struktur sel  amuba dan tumbuhan harus

diselidiki dengan mikroskop

  • Kelemahan                  : percobaan harus menggunakan alat

( mikroskop )

  • Kelebihan                    : Hasilnya lebih teliti
  • Hal lain                        : penemu teori asal kehidupan.
  1. Robert Brown (1773 – 1858)
  • Berkebangsaan            : Skotlandia
  • Mengemukakan           : Pentingnya nukleus
  • Isi teori                        : Nukleus merupakan struktur penting dari sel
  • Sifat teori                    : memerlukan alat penyelidikan karena letak inti

di dalam sel

  • Kelemahan                  : Tidak jelas cara penyelidikannya
  • Hal lain                        : ikut mengembangkan bilogi sel.
  1. Rudolf von Virchow ( 1858)
  • Berkebangsaan            : Prancis
  • Mengemukakan           : Omnis Cellula dan Cellula
  • Isi teori                        : – Sel merupakan kesatuan pertumbuhan mahluk

hidup, artinya pertumbuhan mahluk hidup

adalah hasil perbanyakan dan pertumbuhan

sel.

– Semua sel berasal dari sel juga

  • Sifat teori                    : perlu penyelidikan yang lebih teliti
  • Kelemahan                  : tidak jelas, bahan untuk penyelidikanya.
  • Hal lain                        : hampir sama dengan louis Pasteur mengenai

teori asal kehidupan.

  1. Max Schultze (1825 – 1874)
  • Berkebangsaan            : Jerman
  • Mengemukakan           : sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan
  • Sifat teori                    : memerlukan cara – cara untuk penyelidikan
  • Kelemahan                  : alat – alat penyelidikan tidak begitu jelas..
  • Kelebihan                    : sudah ada bahan penyelidikanya, yaitu

tumbuhan dan hewan.

  • Hal lain                        : merupakan pendukung teori Protoplasma.
  1. Felix Dujardin (1801 – 1960)
  • Berkebangsaan            : Prancis
  • Mengemukakan           : substansi menyerupai gelatin di dalam sel

hewan

  • Isi teori                        : cairan di dalam sel merupakan bagian yang

penting

  • Sifat teori                    : perlu penyelidikan
  • Kelemahan                  : alat – alat penyelidikan tidak  jelas
  • Kelebihan                    : menemukan cairan yang merupakan bagian

Protoplasma

  • Hal lain                        : pendukung teori Protoplasma.
  1. Johanes Purkinye (1787 – 1869)
  • Berkebangsaan            : Bohemia
  • Mengemukakan           : Protoplasma terdapat dalam telur
  • Isi teori                        : Cairan di dalam sel hidup yang merupakan

bahan – bahan embrional di dalam telur.

  • Sifat teori                    : memerlukan percobaan – percobaan
  • Kelemahan                  : tidak menyebutkan alat – alat penyelidikan
  • Kelebihan                    : suda ada telur sebagai bahannya.
  • Hal lain                        : pendukung teori  sel dan Protoplasma.
  1. Penemuan akhir abad ke – 19
  • Mengemukakan           : sel merupakan kesatuan hereditas
  • Isi teori                        : tiap – tiap sifat yang diturunkan selalu melalui

sel

  • Sifat teori                    : merupakan percobaan.
  • Kelebihan                    : alat – alat untuk menyelidiki dan juga

tekniknya sudah modern seperti mikroskop dan

lain – lain.

Beberapa cara fiksasi terhadap sayatan mikroskopil.

BENTUK DAN SUSUNAN SEL PADA MAHLUK HIDUP

Bentuk sel

  • Sel berbentuk bulat telur
  • Berukuran kecil dengan diameter : 0,01 mm.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Sel tumbuhan Sel Hewan
  • Dinding sel terdiri dari selulosa

dan zat pectin

  • Bentuk sel tetap
  • Mempunyai Vakuola
  • Mempunyai plastida
  • Tidak mempunyai sentrosoma
  • Dinding Sel tidak berselulosa
  • Bentuk sel tidak tetap
  • Tidak mempunyai Vakuola kecuali Protozoa mempunyai Vakuola non Kontraktil
  • Tidak mempunyai Plastida
  • Mempunyai sentrosoma
Gambar sel hewan

Keterangan

  1. Membran sel ( Dinding sel )
  2. sentrosom
  3. retikulum endoplasma
  4. nukleus ( inti sel )
  5. nucleolus ( anak inti sel )
  6. badan golgi
  7. lisosom
  8. mitokondria

Gambar sel tumbuhan

Keterangan

  1. Dinding sel
  2. Plastida
  3. Nukleus ( Inti Sel)
  4. Nukleolus
  5. mitokondria
  6. retikulum endoplasma
  7. Vakuola
  8. Badan Golgi

BAGIAN – BAGIAN SEL

PROTOPLASMA      ( bagian sel yang hidup )

  1. Membran sel= selaput plasma

Merupakan senyawa Lipoprotein, dengan susunan :

  • Sel tersusun oleh protein
  • Bagian tengah tersusun oleh lemak
  • Sifat semi permiabel
  • Fungsinya : mengatur transportasi zat – zat dais el yang satu ke sel yang lain.
  1. Plasma atau cairan sel atau sitoplasma, terdiri atas :
  • Nukleoplasma ( plasma di dalam inti ) dan Sitoplasma ( cairan ) yang terletak di luar inti sel.

Benda – benda dalam sel ( organel – organel sel )

  1. Nukleus ( inti sel ) terdiri dari :
  • Nukleus ( anak inti ) berisi asam nukleat ( DNA/RNA )
  • Selaput inti

Inti prokarion ( tidak berdinding )

Inti eukrarion ( mempunyai dinding sel )

  • Benang – benang kromatin, merupakan butir – butir yang mudah menyerap warna, mengandung gen ( pembawa sifat ) dan pada waktu pembelahan sel menebal dan memendek berubah menjadi kromosom.

b.   Retikulum endoplasma

  • Tempat melekatnya ribosom
  • Merupakan alat penghubung membrane sel dan membran nucleolus
  1. Badan golgi ( golgi apparatus)
  • Fungsinya belum jelas, diduga berhubungan dengan proses ekskresi
  • Banyak ditemukan daam sel kelenjar
  • Tapi fungsinya bias juga untuk menghubungkan inti sel dengan ruang luar sel.

d.   Lisosom

  • Tempat pembuatan enzim – enzim pencernaan
  • Banyak terdapat di dalam leukosit
  • Tidak terdapat dalam sel tumbuhan

e.   Mitokondria

  • Tempat terjadinya  :    – respirasi sel

– Oksidasi gula ( glukosa dan segala proses

yang  ada kaitanya dengan pembentukan

energi )

  • Dinding dalam berlekuk – lekuk disebut Krista berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses pembentukan energi lebih efektif
  • Dindingnya rangkap dua

f.    Ribosom

  • Tempat sintesa protein misalnya asimilasi dalam tumbuhan
  • Terdapat pada retikulum endoplasma

g.   Butir – butir zat warna

  • Plastida yang muda sifatnya bening disebut leukoplas
  • Dalam tumbuhan disebut plastida (kromatofor)
  • Sesudah tua berubah tergantung dari sifat  dan fungsinya antara lain menjadi :
  1. I.           Pembawa zat warna hijau daun disebut kloroplasma terdiri dari klorofil a (warna hijau biru) rumus kimianya : C55H72O5N4Mg

Klorofil b ( hijau kuning ) rumus kimianya:

C55H70O6N4Mg

Klorofil a berbanding klorofil b = 3:1

  1. II.           Pembawa zat warna lain disebut kromoplas terdiri dari fikosianin ( pembawa zat warna biru )

Fikoeritrin (pembawa zat warna merah )

Karotin (pembawa zat warna kuning )

Fikosantin (pembawa zat warna perang )

Melanin (pembawa zat warna hitam )

  1. III.           Plastida pembentuk zat tepung (amiloplast sebagai zat cadangan makanan )

Contoh : biji pada padi atau jagung, ubi jalar.

  1. IV.           Butir zat warna pembentuk minyak atau elaioplas pada manusia dan hewan terdapat pada lapisan kulit.
  1. Sentrosoma
  • Berfungsi : mengatur gerakan kromosom selama berlangsungnya

pembelahan sel.

  • Terdapat dekat inti sel hewan

CARA DAN ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEYELIDIKI SEL

Mikroskop biasa merupakan suatu alat yangmempunyai bagian – bagian tertentu.

Alat terdiri dari : – alat optik

– non optik

Misalnya :

  1. Reflektor
  • Merupakan sebuah cermin yang mempunyai permukaan datar, digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian yang cekung digunakan bila cahaya kurang terang.

Gunanya : untuk mengamati benda – benda yang mikroskopik,

kecil dan transparan atau tembus pandang.

  1. Lensanya adalah :
  • Okuler

Pembesaranya 5X, 10X, 12,5X

  • Objektif

Pembesaranya 10X, 40X

Alat – alat Bantu mikroskop biasa

Terdiri dari :

  • Silet atau mikrotom untuk menyayat preparat
  • Kaca penutup = cover gelas = cover slips untuk menutup benda yang

diletakkkan pada kaca objek.

  • Kaca objek ( mikroskop slide) atau objek glas
  • Bahan pewarna untuk memudahkan dalam pengamatan, misalnya :
    • Orcein
    • Carmin
    • Metilin biru ( methylene blue )
    • Hematoksilin
    • Eosin
    • Feulgen

SIFAT – SIFAT FISIKA PROTOPLASMA

Peristiwa fisika yantg sering terjadi pada sel antara lain adalah :

1)      Imbibisi

Imbibisi adalah penyerapan atau pengikatan molekul air ke dalam benda

2)      Difusi

Difusi adalah perpindahan partikel zat padat atau gas dari hiper ke hipo.

Difusi ada dua bagian yaitu :

  1. Difusi aktif

Difusi aktif merupakan perpindahan pertikel zat padat atau gas dari larutan encer ( hipo ) ke larutan pekat ( hiper ) dengan bantuan energi.

Difusi aktif hanya dapat berlangsung pada mahluk hidup.

  1. Difusi pasif

Difusi pasif merupakan perpindahan partikel zat padat atau gas dari larutan hiper ke hipo tanpa bantuan energi.

Difusi pasif dapat berlangsung pada benda mati maupun mahluk hidup.

Sebetulnya masuknya zat paat dari hipo ke hiper melanggar proses fisis.

Seperti diketahui bahwa proses difusi adalah dari hiper ke hipo oleh karena itu difusi pada akar merupakan difusi aktif yang memerlukan energi.

Difusi ini berhenti setelah terjadi keseimbangan.

3)      Osmose

Osmose adalah perpindahan zat cair dari hipo ( larutan pekat ) ke hiper ( larutan yang lebih pekat ) melalui selaput semi permiabel.

Peristiwa osmose ini berhenti setelah terjadi kesimbangan.

4)      Filtrasi

Filtrasi adalah perpindahan zat padat atau cair karena pengaruh tekanan.

Misalnya : – pada ginjal ( pada badan malpighi)

– juga perpindahan zat dari pembuluh darah arterial ke sel.

SIFAT FISIKA PROTOPLASMA YANG LAIN :

  • Molekul yang besar cenderung mengendap.
  • Berifat sol yaitu koloid encer, dan bersifat gel yaitu koloid yang kekurangan air.
  • Selaput plasma tersusun atas lipoprotein ( lipid + protein)
  • Selaput plasma berguna untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat, sebab selaput plasma bersifat semi permiabel.
  • Ion yang bermuatan sama saling tolak-menolak dan yang bermuatan lain saling tarik – menarik.
  • Bersifat larutan

Berdasarkan ukuran zat yang terlarut  maka sistem larutan dapat dibedakan atas :

  1. Larutan, adalah zat yang terlarut berukuran lebih kecil dari 1/100 mikron
  2. Suspensi, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/10 mikron
  3. Koloid, adalah zat terlarut berukuran lebih besar dari 1/1000 s.d 1/10 mikron.
  • Koloid dalam protoplasma bergerak secara acak disebut gerak Brown dan gerak ini dipengaruhi suhu.

SIFAT – SIFAT KIMIA PROTOPLASMA

Protoplasma terdiri dari zat anorganik dan zat organik.

  1. zat anorganik
  • zat anorganik terdiri dari garam – garam elektrolit
  • elektrolit adalah suatu zat yang di dalam suatu larutan mengalami ionisasi sehingga memungkinkan larutan itu menghantarkan arus listrik.
  • pH protoplasma adalah sekitar netral, berkisar 6,8 – 7,2
  • cairan pada protoplasma termasuk larutan koloid.

Zat padat dalam protoplasma tidak akan mengendap, disebabkan :

  • gerak ondonom / otonom yaitu gerak plasma sel
  • gerak Brown yaitu gerak partikel zat padat

Kepekatan koloid tergantung kadar airnya sol atau gel.

Siklosis adalah gerak protoplasma dalam sel.

  1. Zat Organik
  • merupakan suatu sistem yang kompleks, terdiri dari bagian – bagian yang

heterogen.

  • Terdiri dari unsur – unsur C, H, O, N, S, P, K, Ca, Na, Mg, F2, I, Cl dan

unsur yang lain membentuk.

  1. Karbohidrat (CnH2O)n

Misalnya :  C3H6O3 = triosa

C5H19O5 = pentosa

C6H12O6 = heksosa

Terbagi menjadi :

  1. Monoksida

Monosakarida hanya terdiri atas satu gugusan gula, misalnya :

  • Glukosa
  • Fruktosa
  • Galaktosa
  1. Disakarida

Disakarida tersusun atas 2 gugusan gula.

Contoh :

  • Sukrosa
  • Maltosa
  • Laktosa
  1. polisakarida

polisakarida tersusun atas banyak gususan gula.

Misalna :

  • glikogen
  • amilum
  • selulosa

Adanya amilum dalam suatu makanan dapat diuji dengan lugol.

Reaksi positif menunjukkan warna biru, ungu.

Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi.

  1. Lipida / lemak

Lipida / lemak tersusun atas C, H, O

  • Lipida bila terhidrolisa akan terurai menjadi asam lemak gliserol.
  • Pengujian lipida dapat dilakukan dengan kertas saring atau dengan

sudan III.

Fungsinya : – sebagai sumber energi cadangan

– pembentuk membran sel.

3. Protein ( putih telur )

  • Merupakan ikatan – ikatan asam amino
  • Tersusun atas unsur C, H, O, N dan kadang – kadang S, P

Fungsinya : – sebagai pembentuk bagian sel

– sebagai pembentuk organela sel

– sebagai hormon dan zat antibody

Menguji adanya protein sebagai berikut :

Dengan menggunakan Reagen Millon

Protein + Reagen Millon – terjadi gumpalan putih

Dan gumpalan putih dipanasi – menjadi warna merah.

  1. Asam Nukleat ( asam Inti )

Terdiri dari :

  • RNA ( Ribo Nucleic Acid ) = ARN ( Asam Ribo Nukleat)

berperan dalam proses sintesis protein.

  • DNA ( Deoksiribo nucleic Acid ) = ADN ( Asam Deoksiribo Nukleat ).

berfungsi : – untuk membawa sifat

– sifat menurun atau berperan dalam hubungananya

dengan pengendalian faktor

-Faktor keturunan

Untuk mencetak ARN jadi berfungsi untuk sintesis proses .

SIFAT – SIFAT KIMIA PROTOPLASMA YANG LAIN

a)      Pada protoplasma selalu terjadi ionisasi sehingga selalu terjadi perubahan H.

b)      Untuk mempertahankan stabilitas h dalam protoplasma terdapat larutan buffer ( penahan).

c)      Terpengaruh oleh biokatalisator ( enzim).

Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai zat penggiat yaitu mempercepat proses reaksi kimia.

Sifat Enzim adalah :

  • Enzim dapat bekerja pada zat tertentu
  • Enzim dapat bekerja bolak – balik H6O2 = H6 O2
  • Enzim itu bersifat menggiatkan atau kadang – kadang memulai suatu proses
  • Enzim adalah suatu susunan protein
  • Enzim tidak tahan terhadap suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah

Kerja enzim dipengaruhi pH, substrat konsentrasi zat, dan hasil akhir.

Contoh enzim adalah enzim katalase yang terdapat pada hati

2 H2O2 2H2O + O2

Untuk reaksi kimia diperlukan energi pengaktifan.

Sumber energi pengaktifan adalah ADP ( Adenosin Diposfat ) dan ATP ( Adenosin Triposfat )

d). Reaksi kimia dalam protoplasma dipengaruhi suhu.

Dalam batas – batas tertentu makin tinggi suhu makin cepat reaksi kimianya  Q10 = 2 (kosien 10 = 2)

Q adalah Quotient ( Kosien )

Q10 = 2 artinya setiap kenaikan suhu 100 C maka kecepatan reaksi kimia akan lipat dua kali.

Pembelahan Sel ( Reproduksi Sel )

Sel memperbanyak diri dengan membelah diri.

Macam – macam pembelahan sel:

a)      Pembelahan amitosis

Pembelahan amitosis yaitu pembelahan sel yang tidak berinti atau pembelahan langsung inti menjadi dua, tidak mengalami fase – fase.

Hanya terdapat pada organisme bersel satu (protista)

Misalnya: – Amuba

– ganggang bersel satu

– bakteri

Perlu diingat bakteri  tidak membelah menjadi dua, sebab bakteri tidak mempunyai inti ( bersifat prokarion).

b)      Pembelahan mitosis ( biasa)

Pembelahan mitosis yaitu pembelahan sel, tidak secara langsung tetapi melalui fase – fase.

  • Tujuanya memperbanyak jumlah sel
  • Terjadi pada proses tumbuh dan pada sel somatic
  • Hasil pembelahan :

Dari 1 sel terbentuk 2 sel baru yang masing – masing sel mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom asal, misalnya

2n

2n

2n

  • Sel – sel yang bermitosis, misalnya :
    • Sel haploid
    • Sel diploid
    • Sel poliploid
      • Pembelahan sel hanya terjadi satu kali
      • Sifat sel anak sama dengan sifat sel induk, karena sebelum membelah  sudah lebih dulu dibentuk duplikat kromosom.

Sifat Sel :

  • Sel haploid (n) mempunyai sifat kromosom yang satu sama lain berbeda
  • Sel diploid (2n) mempunyai sepasang kromosom pembawa sifat sama
  • Sel tripoid mempunyai tiga kromosom pembawa sifat sama. Sel triploid terdapat pada sel endosperm dalam lembaga. Sel triploid tak dapat bermiosis tapi bermitosis.
  • Sel poliploid terdapat pada sel hasil mutasi, sehingga tidak bias bermiosis, akibatnya tidak bisa membuat gamet, akhirnya tidak bisa menurunkan keturunan ( mandul ).

Proses Mitosis

Berlangsung dalam 5 fase yaitu :

  1. Interfase
  • Sedang tidak membelah
  • Sama dengan fase dalam masa istirahat.
  1. ·         Nukleolus melebur

    ·         Membran inti dan nukleolus lenyap

    ·         Butir – butir kromatin menjadi benang kromosom

    ·         Tiap kromosom terbelah jadi 2 kromatid

    ·         Butir inti terbentuk gelendong

    ·         Profase membutuhkan waktu yang paling lama dan energi yang paling banyak.

    Profase

  1. Metafase

Kromosom berderet tunggal

pada bidang equatorial

Tiap kromatid melepaskan diri menuju kutubnya masing – masing. Kromatid mempunyai sifat yang sama dengan sifat kromosom asal.
  1. Anafase
  1. Telofase

  • Kromatid jadi kromosom
  • Kromosom jadi kromatin
  • Membrane inti dan nukleus

terbentuk

  • Sitoplasma terbagi dua,

sehingga terbentuk sel baru

Pembelahan melalui reduksi

  • Tujuan pembelahan : mengurangi jumlah kromosom agar pada generasi selanjutnya tetap.
  • Terjadi pada proses pembentukan kelamin ( gamet )
  • Mengubah sel diploid menjadi haploid
  • Dari satu sel induk dihasilkan 4 sel anak.
n
n
n

2n

n
  • Sifat sel anak dan sel induk tidak sama
  • Pembelahan sel terjadi dua kali yaitu meiosis I dan meiosis II

Proses meiosis  berlangsung dalam 4 fase (2x pembelahan )

  1. Profase I terdiri dari :

a)        Leptonema : kromatin menjadi kromosom

b)       Zirgonema : kromosom homolog saling berpasangan

c)        Pakinema   : masing – masing kromosom membelah menjadi 2 kromatida.

d)       Diplonema  : kromosom sekhomolog memisahkan diri dari pasangannya. Dapat terjadi peristiwa Crossing Over ( pindah silang )

e)        Diakenesis   : – dinding inti dan nucleolus hilang

– terbentuk spindel

– kromosom menggantung pada spindle pada tromernya.

  1. Metafase I
  • Kromosom yang sama letaknya masih tetap berpasangan.
  • Letak kromosom teratur dalam bidang equatorial ( bidang tengah ).
  1. Anafase I
  • Kromosom yang sama saling berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan.
  • Kromatida masih melekat pada sentromer
  • Spindle dan seluruh isi sel agak memanjang.
  1. Membentuk 2 sel masing – masing dengan jumlah kromosom

haploid

  1. profase II
  • kromatin menjadi kromosom
  • dinding inti dan anak inti hilang
  • sentriole berpindah ke kutub – kutub
  • terbentuk spindle
  • kromosom menggantung pada spindel.
  1. Metafase II
  • Kromosom – Kromosom bergerak di bidang equatorial.
  1. Anafase II
  • Spindel dan seluruh isi sel sedikit memanjang
  • Masing – masing sentrometer membelah
  • Kromatid saling berpisah menuju kutub yang berlawanan.
  1. Telofase II
  • Kromatid menjadi benang – benang kromatin
  • Dinding inti dan nucleolus terbentuk kembali
  • Pada bidang equatorial terbentuk dekat, terbentuk 4 sel anak.

Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis

  • Proses pembentukan sel kelamin jantan ( spermatogenesis)
  • Spermatogenia menjadi 4 spermatozoa ( semua fungsional)
  • Cara pembentukan meiosis
  • Terbentuk 4 sel baru dan semua hidup, disebut spermatozoid.

Ringkasan :

Spermatid        sperma

(n)                    (n)

Spermatozoid

Sekunder (n)

Spermatid        sperma

(n)                    (n)

Spermatogonium         spermatozoid

(2n)                              primer (2n)

Spermatid        sperma

(n)                    (n)

Spermatozoid

Sekunder (n)

Spermatid        sperma

(n)                    (n)

Spermatogenesis ( pembentukan sperma )

Pembelahan I :

Sel spermatogonium 2n mengadakan pembelahan secara mitosis menjadi spermatosit primer (I) dalam gambar.

Masing – masing kromatin mengadakan duplikasi dan membentuk jalinan disebut synopsis (II). Tiap pasangan kromatid berada pada bidang equatorial yang kemudian menuju masing –masing kutub (III). Sel membelah menjadi 2 sel anak yang disebut spermatocyt sekunder haploid (n) yaitu (IV).

Pembelahan II :

Masing – masing sel spermatosit sekunder mengadakan pembelahan dan masing –masing menjadi 2 sel anak yang disebut spermatid (V). setiap spermatidberubah menjadi sperma yang haploid (V).

I
III

Sel spermatogonial

II
IV
V
VI

Oogenesis ( proses pembentukan sel kelamin betina )

  • Oogonium menjadi satu ovum ( fungsional ) dan 3 sel – sel kutub, ootid ( tidak fungsional)

Keterangan

  • Sel oogonium (2n/ mengadakan perubahan menjadi oosit primer 2n(I)
  • Oosit primer kromatinya saling terpilih dan menggandakan diri menjadi kromatid (II) disebut sinasis.

Masing –masing pasangan kromatid berpasangan pada bidang equatorial dan dilanjutkan masing  – masing pasangan kromatid menuju kutub masing – masing (III). Terbentuklah 2 sel anak yaitu Oosit sekunder (n) F1 dan sel polosit primer (n) F2.

Pembelahan III.

  • Sel Oosit sekundert (IV) mengadakan pembelahan kembali menjadi Ootid (V) yang haploid dan satu sel polosit sekunder haploid (VI) sedang sel polosit primer membelah menjadi dua sel polosit sekunder (VII).
  • Ootid berubah menjadi ovum ( VIII).

Ringkasan :

Ootid               Ovum (n)

Oosit

Sekunder)

Sel Polosit       mati

Oogonium       Oosit

(2n)                  primer

Polosit             mati

Sel polosit

Sel polosit       mati

II
I
Oogonial sel (2n)
III

F1

IV       V

VI

VII

VIII